Kami hanya tegak tengok didepan ruangan exclusivenya……………
“Beliau masih ada tamu , ditunggu aja disini mbak (sambil menunjuk sofa yg didepan kami) “ kata Bagian umum
Kamipun menunggu diluar sambil mengobrol sesekali, saya menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan Bapak Bagian umum itu.
Setelah sekitar 10 menit, Bapak bagian umum itu bangkit dari duduknya dan melihat tamu Kepala bagian itu keluar tinggal salah satu karyawan yang sedang minta tanda tangan kepala bagian itu.
Kami pun masuk dg duduk di sofa tunggu diruangan dingin itu (lebih dingi dari ruangn kerja saya), sofanya yang empuk kayak roti.
Saya sudah mulai deg-degan , melihat tampang Bapak Kepala unit itu……..sehingga kurang menanggapi apa yang ditanyakan Bapak bagain umum itu.
“ Saya mau complain mbak, saya itu nasabah saya ibarat raja…….harusnya kasi penjelasan terbaik……………….kelengkapan kayak gini harusnya bisa confirm ke RS……..Bla-bla bla, (g berhenti-henti)
Dan Tau apa yang saya katakanya nahya lah “ itu adalah prosedur dan kelengkapan administrasi yang harus dipenuhi Bapakagar klaim yg diajukan bisa dibayarkan” sambil memasang senyum tanpa dosa dan jantung udah berdisco g tau lagu apa.
Dalam otakq ini berpikir teryata suasan suatu ruang kerja itu tergantu pada person yang menempatinya………… kita sebagai orang luar bukan penghuni tetap itu ruangan yang bisa menilainya. Apakah ruangan itu terasa nyaman, penggap, bersahabat, atau mungkin juga menyeramkan……………………………
Finally akhirnya keluar juga dari ruangan itu, meski jantung masih dag dig dug derrr g karuan……………….